Jakarta - Pemerintah Israel meminta Facebook untuk menghapus sebuah halaman bernama Third Palestinian Intifada. Israel
menganggap halaman itu dipenuhi kebencian terhadap kaum Yahudi. Sempat
menolak permintaan itu, pihak Facebook akhirnya menghapusnya.
Situs jejaring terpopuler di dunia ini melenyapkan halaman yang
anggotanya telah mencapai kisaran 350 ribu orang tersebut. Pada
intinya, halaman dimaksud menyuarakan perlawanan terhadapIsrael, jika perlu dengan kekerasan.
Nah, Facebook rupanya menganggap unsur kekerasan tersebut melanggar aturan sehingga mereka menghapusnya. Tak menutup kemungkinan, protes keras dari pemerintah Israel dan berbagai organisasi membuat Facebook melakukan langkah itu.
"Third Palestinian Intifada awalnya menyuarakan protes damai. Namun
lama kelamaan mereka menyuarakan kekerasan, bahkan administratornya
turut berpartisipasi. Kami pun menghapusnya," tukas juru bicara
Facebook, Andrew Noyes.
Keputusan Facebok itu disambut gembira oleh Anti Defamation League (ADL), sebuah lembaga Yahudi yang gencar memprotesnya. Mereka pun minta Facebook mengawasi halaman-halaman serupa.
"Kami menyambut kemauan Facebook dalam menanggapi kami dan kami
menghargai respon mereka. Kami berharap mereka akan terus mengawasi
berbagai halaman dari grup lain yang menyuarakan kekerasan atau
terorisme pada Yahudi danIsrael," ucap Abraham H. Foxman, direktur ADL.
0 komentar:
Posting Komentar